Sabtu, 26 November 2011

Tempat Wisata kab. Grobogan



GROBOGAN adalah salah satu daerah kabupaten di Propinsi Jawa Tengah yang mempunyai luas 1.975,86 Km2, dengan penduduk sebanyak 1.359.191 jiwa (Tahun 2004). Secara topografis, merupakan lembah yang diapit oleh dua pegunungan kapur, yaitu Pegunungan Kendeng dan Pegunungan Kapur Utara. Dua Pegunungan tersebut merupakan daerah hutan dengan tanaman utama Jati dan Mahoni, serta beberapa areal dipergunakan untuk perkebunan Minyak Kayu Putih.

Secara administratif terdiri dari 19 Kecamatan dan terbagi lagi menjadi 280 Desa/Kelurahan. Di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Demak, Kudus dan Pati; di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Blora; di sebelah Selatan berbatasan dengan Kab. Ngawi (Jawa Timur), Kab. Sragen, dan Boyolali; serta di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Semarang dan Demak.
Kabupaten Grobogan termasuk salah satu penyangga beras nasional. Dimana hal itu ditunjang dengan pengairan yang baik yaitu dari Bendungan Kedung Ombo, Bendungan Klambu, Bendungan Sedadi dan lain – lain. Untuk industri Kabupaten Grobogan adalah tempat yang sangat strategis karena dilihat dari letak geografinya dan akses yang cepat dengan daerah sekitarnya seperti Semarang, Boyolali, Solo, Sragen, Blora, Pati, Kudus dan Demak. Ditunjang pula dengan tenaga kerja yang banyak, mereka berdedikasi serta loyalitas tinggi. Banyak potensi kepariwisataan yang dimiliki baik wisata alam maupun seni budaya yang bisa anda nikmati dari daerah ini, jadi langsung saja Anda kunjungi maka anda akan terkesan dengan segala hal yang ada di Kabupaten Grobogan.

1. BLEDUG KUWU

Terletak di desa Kuwu kecamatan kradenan 28 km. Ke arah timur dari kota Purwodadi Grobogan. Obyek wisata Bledug Kuwu merupakan pesona keindahan alam. Keanehan yang ada di obyek wisata ini adalah adanya letupan – letupan lumpur yang airnya mengandung garam dan itu berlangsung terus menerus sehingga menimbulkan pemandangan alam yang sangat menakjubkan, padahal tempat itu letaknya cukup jauh dari laut.
Konon menurut cerita rakyat, keanehan itu disebabkan adanya lubang yang menghubungkan tempat itu dengan laut selatan. Lubang itu sendiri terjadi dari perjalanan pulang Joko Linglung dari laut selatan menuju kerajaan medang kamolan setelah melaksanakan tugasnya untuk menangani Prabu Dewata Cengkar yang telah berubah menjadi buaya putih di laut selatan. Dan hal itu dilakukan Joko Linglung yang berwujud ular naga sebagai syarat agar Joko Linglung diakui sebagai anaknya Aji Saka .
Ada anggapan / kepercayaan orang disekitarnya kalau bleduk dijadikan tempat untuk bersumpah maka sumpah itu akan sangat luar biasa hasilnya. Contohnya jika ada dua orang berseteru tentang suatu hal yang mereka masing – masing mengakui kebenarannya sendiri – sendiri dapat diselesaikan dengan sumpah bledug di tempat itu.
Adanya kandungan garam ditempat itu oleh masyarakat setempat dimanfaatkan untuk membuat garam secara tradisional dengan cara airnya dikeringkan di glagah (bambu yang dibelah jadi dua), ada juga yang membawa lumpur bledug untuk dibawa pulang konon lumpur itu buat lulur di kulit agar kulit terhindar dari penyakit kulit dan tampak lebih cemerlang bagi kulit yang sudah sehat. Jadi bleduk adalah tempat wisata di kabupaten Grobogan yang sangat menarik untuk anda kunjungi.

2.SENDANG COYO

Letak Sendang Coyo adalah di desa Mlowokarangtalun kecamatan Pulokulon lebih kurang 26km disebelah timur dari Purwodadi. Untuk mencapai lokasi wisata ini ada dua jalur yang dapat ditempuh yaitu melalui kecamatan Wirosari dan desa Danyang. Sendang Coyo terletak di hutan kecamatan Pulokulon. Untuk sampai lokasi ini sudah mudah dijangkau karena sudah ada jalan aspal yang menghubungkannya. Sendang Coyo airnya sangat jernih dan dipercaya kalau mandi disendang itu maka yang mandi akan awet muda.

3.API ABADI MRAPEN

Terletak di tepi jalan raya Purwodadi – Semarang, berjarak 26 km dari kota Purwodadi. Tepatnya di desa Manggarmas kecamatan Godong. Di komplek ini terdapat beberapa keanehan alam yang dapat anda nikmati : yaitu api abadi merupakan pesona yang timbul dari keluarya api dari dalam tanah yang tidak pernah padam walaupun turun hujan sekalipun.
Dari tempat ini pula diambil api untuk penyalaan obor dalam kegiatan pesta olah raga internasional ( ganefo i ) pada tanggal 1 Nopember 1963. Api abadi ini digunakan untuk menyalakan obor ganefo yang dibuka tanggal 10 Nopember 1963 di Jakarta, demikian pula pekan olahraga nasional (pon) maupun untuk upacara hari raya Waisak.
Sendang dudo : adalah sebuah sendang yang terletak di dekat api abadi, dimana airnya senantiasa kelihatan mendidih tetapi tidak panas letupan air itu akan menyala kalau kena api disamping keanehan alam diatas, dikomplek ini juga tersimpan sebuah batu umpak atau “batu bobot” yang oleh masyarakat setempat dikeramatkan. Barang siapa saja datang di situ dan kuat mengangkat batu bobot sambil duduk orang tersebut akan terkabul segala permintaannya.
Tanah dilokasi itu adalah tanah perdikan yang dikuasai oleh anak keturunan Empu Supo yang bertempat tinggal disitu sampai sekarang. Berdasarkan cerita yang berkembang, tempat tersebut pada jaman dahulu merupakan besalennya empu supo. Api abadi adalah tempat untuk membakar besi, sumber airnya untuk “menyepuh”, sedang batu bobotnya untuk tempat menempa keris pusaka. Empu Supo ini khabarnya adalah empu dari majapahit yang turut pindah ke Kerajaan Demak. Di mrapen ini setiap malam Jum’at kliwon selalu ramai dikunjungi oleh para peziarah dengan maksud tertentu selain pesiar tentu saja

4.WADUK KLAMBU

Terletak di desa Klambu kecamatan Klambu 11 km disebelah barat daya dari kota Purwodadi

5.WADUK KEDUNG OMBO

Terletak di desa Rambat kecamatan Geyer 29 km. Ke arah selatan kota Purwodadi. Obyek wisata ini akan dikembangkan menjadi obyek wisata tirta hutan budaya agrowisata. Pada hari minggu dan liburan anak sekolah, obyek wisata waduk Kedungombo ini selalu ramai dikunjungi para wisatawan
Kalau anda hobi memancing jangan lupa datang kesini karena ikannya sangat mudah untuk dipancing dan besar – besar. Itupun kalau anda ahli dalam memancing he he he… Karena kalau tidak dapat ikan, banyak penduduk sekitar yang berjualan ikan segar baik dimasak ditempat itu maupun untuk dibawa pulang.

6.MAKAM KI AGENG TARUP

Makam Ki Ageng Tarup terletak 10 km sebelah timur kota Purwodadi. Sebagai obyek wisata spiritual, makam Ki Ageng Tarup ini sangat ramai dikunjungi oleh para peziarah dengan tujuan untuk mencari berkah agar permohonannya dikabulkan oleh Tuhan YME. Ki Ageng Tarup sendiri menurut cerita yang berkembang di masyarakat sekitar khususnya atau masyarakat Jawa umumnya, diakui pernah memiliki istri seorang bidadari yang keturunannya akhirnya menjadi orang besar di jawa salah satu keturunannya adalah Ki Ageng Selo
Ki Ageng Selo dipercaya oleh masyarakat jawa sebagai cikal bakal yang menurunkan raja – raja di tanah Jawa. Bahkan pemujaan kepada makam Ki Ageng Selo sampai sekarang masih ditradisikan oleh raja – raja Surakarta dan Yogyakarta. Sebelum gerebeg mulud, utusan dari Surakarta datang ke makam Ki Ageng Selo untuk mengambil api abadi yang selalu menyala di dalam makam tersebut. Begitu pula tradisi yang dilakukan oleh raja – raja Yogyakarta.

7.AIR TERJUN WIDURI

Terletak di desa Kemadoh Batur, kecamatan Tawangharjo 19 km timur kota Purwodadi. Obyek wisata ini berada di tengah kawasan hutan jati dengan panorama alami yang sangat indah mempesona. Dengan dilengkapi oleh areal tanah yang cukup luas sebagai bumi perkemahan, menambah daya tarik wisatawan, khususnya para remaja yang memiliki jiwa petualang dan pecinta alam

8.GUA MACAN

Kabupaten Grobogan terletak dikelilingi oleh pegunungan kendeng utara dan pegunungan kendeng selatan. Pegunungan daerah ini adalah pegunungan kapur dimana banyak dijumpai goa-goa yang stalaktit dan stalamitnya sangat indah salah satunya adalah Goa Macan

9.CINDELARAS

Terletak di desa Ngrai kecamatan Toroh 11 km disebelah selatan kota Purwodadi. Obyek wisata ini adalah obyek campuran antara alam dan buatan. Selain itu ada juga fasilitas untuk camping ground. Kalau anda hobi memancing anda dapat menyalurkan hobi itu disini karena disini terdapat waduk yang kandungan ikannya banyak. Untuk anda yang ingin bersemedi atau ingin mencari wangsit di puncak bukit sudah disediakan tempatnya maka tak ada ruginya kalau anda berkunjung kesini

10.MASJID K.H. BURHAM

Masjid ini terletak di Jengglong Purwodadi. Didirikan tahun 1752 oleh K.H. Konawi. Pada masa itu kota kabupatennya masih di Grobogan dipimpin oleh Adipati Martopuro atau Adipati Puger. Sedangkan Purwodadi pada masa itu sebagian besar masih berupa rawa – rawa oleh K.H. Konawi didirikanlah sebuah langgar/ mushola panggung. K.H. Konawi sendiri meninggal semasa pulang dari ibadah haji dan dikuburkan di Pulau Saylon/ Srilanka sementara putranya K.H. Burham meneruskan ayahnya bersyiar agama islam di Purwodadi.
Oleh masyarakat langgar itu diberi nama langgar K.H Burham. Kemudian oleh H. Wodjo Karyoso langgar itu kemudian dipugar menjadi langgar gede K.H. Burham pada 28 Oktober 1991. Kemudian pada tahun 1992 menjadi masjid K.H. Burham dan pada serambi depan diperluas lagi untuk menampung jemaah yang semakin banyak. Bagian yang tetap dipertahankan dari bangunannya adalah empat soko guru, lantai geladag (papan tebal dari kayu jati) dan ukiran serambi depan serta pintu ukirnya sekarang ditempatkan didalam sedangkan pintu ukirnya diletakkan didepan imam. Bedug yang terdapat di masjid K.H. Burham adalah bedug yang terbesar di kabupaten Grobogan yang terbuat dari kayu tanpa sambungan. Bagi anda umat muslim yang datang ke Purwodadi jangan lupa untuk sholat di tempat ini karena banyak barokah yang akan anda dapatkan Insyaallah.

11.Goa Stalaktit dan Stalakmit
Sebagai daerah yang dikelilingi oleh pegunungan kapur, Grobogan banyak memiliki Goa-Goa Stalaktit dan Stalakmit dengan nilai alami yang menarik dan pantas untuk dikunjungi.
Diantaranya adalah : Goa Urang di Kec. Tawangharjo ; Goa Macan di Kec. Grobogan dan lain sebagainya.
Kab. Grobogan mempunyai kesenian tradisional yang sangat dikenal di kalangan masyarakat sejak jaman dahulu yaitu seni “Tayub” atau “Ledek”
Tayub berasal dari tata dan guyub Yang hidup dan berkembang sampai sekarang. sehingga diakui sebagai tari rakyat Kabupaten Grobogan

Demikianlah Seklumit tentang Tempat Pariwisata di Kab.Grobogan
Insya Allah Masing Masing Tempat Wisata akan di Bahas Lebih Lanjut Di Posting Berikutnya

Sabtu, 08 Oktober 2011

abstrak pembinaan minat baca

Pembinaan Minat Baca Bagi Siswa Sekolah Dasar

Disusun oleh:
Dwi Novita E.
Makalah disampaikan pada Pelatihan Perpustakaan SD Purwoasri II
Singosari Malang, 07 Juli 2007

Abstrak

Eksistensi sebuah perpustakaan di sekolah merupakan suatu hal yang wajib ada dalam sebuah lembaga atau lingkungan pendidikan. Perpustakaan merupakan gudangnya ilmu dan informasi bacaan, baik yang berkaitan dengan dunia pendidikan maupun pengetahuan umum sehingga keberadaan perpustakaan di lingkungan sekolah diharapkan dapat memudahkan siswa dalam mencari referensi atau rujukan sumber ilmu yang sedang dipelajarinya, dengan demikian siswa dapat mengembangkan wacana serta wawasannya lebih luas lagi.

Untuk menumbuhkembangkan minat baca siswa, peran orangtua, guru, sekolah, masyarakat, pemerintah sangat dibutuhkan. Orang tua dapat menjadi contoh di rumah dengan membiasakan membaca apa saja (koran, majalah, tabloid, buku, dsb.) menyediakan bahan-bahan bacaan yang menarik dan mendidik, mengajak anak berkunjung ke pameran buku sesering mungkin dan memasukkan anak menjadi anggota perpustakaan.

Guru dapat mengajak siswa untuk membaca/menelaah buku-buku yang menarik di perpustakaan, dan memberi tugas yang sumbernya dicari di perpustakaan. Guru dapat pula mewajibkan siswa membaca satu buah buku setiap minggu, dan orangtua wajib menandatangani laporannya.

pembinaan minat baca

Peran Perpustakaan dalam Membina Minat Baca

Bag 3

Masyarakat sebagai Pemakai Perpustakaan

Pemakai perpustakaan adalah masyarakat umum. Ikatan mereka dengan perpustakaan semata-mata karena buku atau bahan bacaan. Oleh karena itu, tidak mudah bagi para petugas perpustakaan untuk membantu atau mengajak mereka agar bisa membaca. Setiap pemakai perpustakaan yang menggunakan bahan perpustakaan tertentu mempunyai kepentingan yang berbeda-beda.

Perpustakaan yang berada di tengah-tengah masyarakat mempunyai tujuan dan fungsi yang bermacam-macam, di antaranya adalah sebagai sarana pendidikan dan bahkan sering disebut sebagai “Universitas Masyarakat”. Belajar di perpustakaan merupakan suatu bentuk belajar melalui pengalaman. Belajar melalui pengalaman sering timbul karena adanya ketidakpuasan akan informasi yang diperoleh. Untuk mencapai suatu tingkat kepuasan akan pemahaman suatu informasi dibutuhkan suatu cara belajar yang kreatif agar tercapai suatu cara belajar yang efektif.

Produk belajar yang kreatif pada akhirnya adalah suatu pengembangan pembawaan dan penggunaan akal budi secara penuh dari masyarakat yang lambat laun melalui membaca menyadari, bahwa salah satu potensi yang dimilikinya harus dikembangkan untuk mencapai suatu hasil belajar. Sejalan dengan kedudukan perpustakaan itu sendiri maka terdapat implikasi lebih jauh bahwa perpustakaan sebagai tempat untuk mengembangkan proses belajar melalui membaca yang bermanfaat bagi masyarakat.

Fungsi perpustakaan menjadi berkembang sebagai tempat pemupuk minat baca. Fungsi perpustakaan bagi masyarakat adalah untuk memperdalam dan menelusuri berbagai ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kebutuhan hidupnya. Penguasaan konsep dasar yang baik memudahkan masyarakat untuk mengaplikasikan ilmunya pada situasi dan kondisi yang lebih berkembang yang akhirnya masyarakat akan memiliki inisiatif, daya kreatif, sikap kritis, rasional, dan objektif. Fungsi perpustakaan bagi masyarakat lainnya adalah untuk meningkatkan apresiasi seni dan sastra serta seni budaya lainnya melalui cara membaca di perpustakaan.

Kemampuan membaca merupakan hal yang mutlak dimiliki oleh masyarakat yang sedang belajar. Salah satu tujuan belajar adalah mengakumulasi ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan pada umumnya dihimpun, dicetak, dan dilestarikan dalam media cetak. Media cetak berfungsi sebagai individu kalau individu tersebut dapat membaca.


Peran Perpustakaan dalam Membina Minat Baca

Secara umum minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan yang menyebabkan seseorang berusaha untuk mencari ataupun mencoba aktivitas-aktivitas dalam bidang tertentu. Minat juga diartikan sebagai sikap positif terhadap aspek-aspek lingkungan. Ada juga yang mengartikan minat sebagai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan menikmati suatu aktivitas disertai dengan rasa senang. Minat mengandung arti keinginan memperhatikan atau melakukan sesuatu. Minat juga berarti sesuatu yang disenangi tanpa terikat atau terpaksa. Membaca adalah proses untuk memperoleh pengertian dari kombinasi beberapa huruf dan kata.

Membaca merupakan kemampuan dan keterampilan untuk membuat suatu penafsiran terhadap bahan yang dibaca. Yang dimaksud dengan kepandaian membaca tidak hanya menginterpretasikan huruf-huruf, gambar-gambar, dan angka-angka saja, akan tetapi yang lebih luas daripada itu ialah kemampuan seseorang untuk dapat memahami makna dari sesuatu yang dibacanya. Karena itulah membaca merupakan kegiatan intelektual yang dapat mendatangkan pandangan, sikap, dan tindakan yang positif. Fungsi dari membaca itu sendiri adalah dapat membuka cakrawala pengetahuan menjadi lebih luas, pengetahuan kita menjadi bertambah banyak sehingga menjadi manusia yang tidak picik.

Aspek minat membaca meliputi kesenangan membaca, kesadaran akan manfaat membaca, frekuensi membaca, dan jumlah buku bacaan yang pernah dibaca. Minat baca bukanlah sesuatu yang lahir begitu saja pada diri seseorang. Akan tetapi minat baca harus dipupuk dan dibina semenjak masih dini.

Pembinaan minat baca merupakan suatu jenis pelayanan perpustakaan dalam membantu dan memberi guidance kepada para pengunjung atau masyarakat yang dilayani oleh perpustakaan. Pembinaan minat baca ini bertujuan untuk mengembangkan minat dan selera dalam membaca, terampil dalam menyeleksi, dan menggunakan buku, mampu mengevaluasi materi bacaan dan memiliki kebiasaan efektif dalam membaca informasi, serta memiliki kesenangan membaca.

Pembinaan minat baca meliputi empat macam kegiatan, yaitu merencanakan program penumbuhan dan pengembangan minat baca, mengatur pelaksanaan program, mengendalikan pelaksanaan program serta menilai pelaksanaan program penumbuhan dan pengembangan minat baca, baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

Pembinaan minat baca merupakan proses yang berkelanjutan untuk membantu individu agar minat bacanya tumbuh dan berkembang. Dengan demikian, tujuan umum pembinaan minat baca adalah mengembangkan minat baca masyarakat dan beberapa tujuan khusus yang dalam pencapaiannya perlu kerja sama dengan berbagai pihak yang terkait.

Pada dasarnya pembinaan minat baca mempunyai tiga fungsi utama, yaitu sebagai sumber kegiatan, pedoman pelaksanaan kegiatan, dan tolok ukur atau parameter keberhasilan upaya menumbuhkembangkan minat baca.

Motivasi yang Mempengaruhi Pembinaan Minat Baca

Manusia akan terdorong untuk melakukan sesuatu bila dirasakan kebutuhan yang ada pada dirinya belum terpenuhi (menuntut pemenuhan). Motivasi itu merupakan daya yang dapat merangsang atau mendorong manusia untuk mengadakan kegiatan dalam memenuhi kebutuhan guna mencapai tujuan yang diharapkan. Motif dan motivasi berkaitan erat dengan penghayatan suatu kebutuhan berperilaku tertentu untuk mencapai tujuan. Motif menghasilkan mobilisasi energi (semangat) dan menguatkan perilaku seseorang.

Setidak-tidaknya ada dua indikator dalam motivasi berprestasi (tinggi), yaitu kemampuan dan usaha. Namun, bila dibandingkan dengan atribusi intrinsik dari Wainer, ada tiga indikator motivasi berprestasi tinggi, yaitu kemampuan, usaha, dan suasana hati (kesehatan). Jadi, hakikat motivasi berprestasi adalah rangsangan-rangsangan atau daya dorong yang ada dalam diri individu yang mendasari individu untuk belajar dan berupaya mencapai prestasi yang diharapkan.

Dengan demikian, apabila seseorang mengadakan suatu kegiatan itu berarti berkat adanya motivasi baik yang timbul dalam dirinya maupun pengaruh dari luar dirinya, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

Dalam pembinaan minat baca, fungsi motivasi lebih menekankan kepada pemberian dorongan atau motivasi yang sifatnya datang dari lingkungan luar. Dalam hal ini perpustakaan harus menstimulisasi dan memberi kesempatan kepada masyarakat untuk belajar. Oleh karena itu, motif yang ada pada diri seseorang perlu dibina sedini mungkin, dalam hal ini pustakawan harus dapat menstimulisasi agar motif untuk membaca yang ada pada diri seseorang dapat bekerja dengan efektif untuk mencapai suatu tujuan.

Motivasi internal dan faktor internal yang mempengaruhi pembinaan minat baca antara lain kurangnya tenaga pengelola perpustakaan, kurangnya dana pembinaan minat baca, terbatasnya bahan pustaka, kurang bervariasinya jenis layanan perpustakaan, terbatasnya perabot dan peralatan perpustakaan, serta kurang strategisnya lokasi perpustakaan.

Motivasi eksternal dan faktor-faktor eksternal juga mempengaruhi pembinaan minat baca. Yang termasuk faktor-faktor eksternal antara lain kurang terbinanya jaringan kerja sama pembinaan minat baca antarperpustakaan, belum banyaknya sektor-sektor swasta yang menunjang pembinaan minat baca, dan belum semua penulis berpartisipasi dalam pembinaan minat baca.

Faktor sosiologi pembaca turut pula memperlancar proses membaca seseorang. Misalnya faktor sarana membaca.

Tahapan Membaca dan Pembinaan Pemakai Perpustakaan

Pengalaman menunjukkan adanya keragaman pengertian tentang membaca sehingga kekurangtepatan pengertian ini akan membawa dampak terhadap kebiasaan membaca. Salah satu rumusan pengertian membaca adalah proses penginterpretasian simbol dan pemberian makna terhadapnya. Dalam rumusan ini terdapat tiga unsur yang berkaitan, yaitu simbol, interpretasi, dan makna. Simbol merupakan bahan pokok suatu bacaan yang pada umumnya diasosiasikan dengan huruf, kata, kalimat, dan tanda bacaan. Keakraban pembaca terhadap simbol-simbol bacaan ini akan mempengaruhi proses interpretasi terhadapnya. Sudah barang tentu sajian bahan atau simbol ini terkait dalam bahasa sajian yang disebut bahasa tulisan. Yang harus dipahami betul adalah kemampuan dalam menemukan konsep berpikir pengarang di balik uraian yang tertulis. Apabila hal ini telah ditemukan dan disusun dengan kalimat sendiri maka makna suatu tulisan akan mudah dirumuskan dan lama tersimpan dalam daya ingatan.

Untuk dapat mengetahui tingkat kemampuan dalam membaca, kiranya perlu diketahui tahapan-tahapan dalam membaca. Dari sini dapat diketahui tingkat seseorang dalam cara membacanya serta tingkat pemahaman literatur atau bacaannya. Berkaitan dengan tahap perkembangan membaca dan hubungannya dengan jenis bahan bacaan, terdapat tahapan membaca, antara lain pramembaca, pengenalan awal membaca dan decoding, konfirmasi dan kelancaran, serta membaca untuk mempelajari hal-hal baru. Selain itu, teknik membaca perlu dikuasai di antaranya teknik pendekatan yang didasarkan kepada konteks membaca.

Kemudian yang harus dipahami juga adalah faktor-faktor yang menghambat dalam pembinaan minat baca, di antaranya timbul karena belum terbiasa membaca. Kemampuan membaca adalah kemampuan yang merupakan hasil latihan dari pembiasaan sehingga diperoleh tahap-tahap yang tinggi keefektifannya. Kebiasaan membaca sehari-hari adalah penentu dalam latihan.

Sumber buku Pembinaan Minat Baca Karya Mudjito

Sabtu, 18 Juni 2011



apa kehidupan kepramukaan itu akan selalu se indah ini? ataukah tidak akan berjalan sampai ke depannya.
Banyak Orang tidak selalu serius dengan kegiatan ini, hanya beberapa yang selalu serius saat malaksanakan kegiatan kepramukaan ini.

Jumat, 17 Juni 2011

kenapa orang suka dengan kehidupn yang fana?

Mengapa Manusia Memilih Kehidupan Fana?
Bagaimana memaknai kehidupan? Bagaimana manusia harus mensikapi kehidupannya? Kehidupan dalam Islam, bukanlah rentang waktu yang pendek, yang digambarkan usia seseorang, atau usia sebagian umat manusia. Namun, juga bukan rentang waktu yang nyata, yang digambarkan dengan usia umat manusia secara keseluruhan.
Kehidupan menurut pandangan Islam adalah kehidupan di segala masanya, baik itu kehidupan nyata – yakni kehidupan duniawi – dan juga kehidupan akhirat. Masa dalam kehidupan dunia berbanding jauh dengan kehidupan akhirat. Ia bagaikan hanya satu jam di tengah hari. Ruang kehidupan akhirat pun lebih luas dari ruang kehidupan dunia. Ia adalah perpaduan ruang kehidupan dunia – di mana manusia hidup – dengan ruang lainnya.
Luas surga dalam kehidupan akhirat sebanding dengan langit dan bumi dalam kehidupan manusia. Sedangkan kehidupan neraka dalam kehidupan akhirat mampu menampung seluruh orang kafir dalam seluruh masa.
Tentu, hakikat rentang kehidupan mencakup kehidupan yang sifatnya familiar, yakni kehidupan akhirat, baik itu di surge maupun di neraka. Suasana yang ada dalam kehidupan akhirat tidak akan bisa dirasakan dan disamakan dengan suasana yang ada dalam kehidupan dunia.
Allah Ta’ala telah mendiskripsikan dengan jelas tentang kehidupan akhirat dalam al-Qur’an dengan berbagai karakteristik yang dimilikinya, hingga tampak jelas hakikatnya bagi siapa saja yang ingin mempelajarinya. Tapi, banyak manusia yang tidak mau memilih kehidupan yang lebih nyata, dan kekal, tapi manusia lebih memilih kehidupan yang fana, yaitu dunia.
Allah Ta’ala berfirman : “Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui”. (al-Ankabut :64) Menurut Mujahid mengungkapkan, “Sesungguhnya yang dimaksud dengan, sesungguhnya akhirat I tulah yang sebenarnya kehidupan adalah kehidupan yang tidak ada kematian didalamnya”. Sedang Ibn Jarir menyatakan, yang dimaksud dengan kehidupan akhirat adalah kehidupan yang kekal. Tidak ada kesudahannya, tidak interupsi dan tidak ada kematian. Ibn Abu Ubaidah mengemukakan, bahwa yang dimaksud dengan kehidupan akhirat adalah kehidupan yang tidak ada kematian di dalamnya. Ia adalah kehidupan yang tidak penuh dengan tipu daya, sebagaimana kehidupan duniawi.
Kisah indah digambarkan dalam kehidupan seorang sahabat, yaitu Hasan al-Basri, yang sangat zuhud terhadap dunia. Al-Basri tidak pernah terkena tipu daya dunia. Hidupnya jauh dari perbuatan durhaka, dan senantiasa diliputi ibadah kepada Rabbnya. Ia tinggalkan kehidupan dunia, yang melalaikan, dan hanya tipu daya belaka. Hasan al-Basri, benar-benar seorang, yang senantiasa dirinya terikat dengan akhirat. Jalan hidupnya penuh dengan ketaqwaan.Ia tidak ingin mengotori dengan prenik-prenik kenikmatan yang menipu, dan membuatnya terjatuh dalam murka-Nya.
Ketika Hasan al-Basri sedang sakit, saudara-saudaranya dan teman-temannya yang menjenguk merasa heran. Karen mereka tidak mendapati apa-apa dirumahnya, tidak ada tikar ataupun selimut, kecuali tempat tidur yang tidak ada apa-apanya. Hasan al-Basri rahimahullah adalah seorang ustadz (guru) dalam kewara’an. Dia mencari tingkat yang luhur dan menjauhkan dirinya dari hal-hal yang mengotorinya. Alangkah indahnya hidup laki-laki yang menahan diri dari selera nafsu dan beraneka ragam kenikmatan dunia.
Sementara, tak sedikit manusia yang binasa lantaran memperturutkan hawa nafsunya. Hasan al-Basri menjauhi hawa nafsu yang menyukai segala Sesutu, nafsu yang cenderung kepada aneka kesenangannya yang dapa merusaknya.
Kewara’an Hasan al-Basri samapi ke tingkat ia tidak mengambil gaji dalam tugasnya dibidang peradilan. Tatkala Addi bin Arthat, seorang pejabat Iraq, memberinya uang sebesar 200 dirham, ia menolaknya. Addi mengira pemberian uang itu dianggap kurang oleh Hasan al-Basri. Karena itu, ia menambahnya. Namun, Hasan al-Basri tetap menolaknya. Al-Basri berujar : “Aku menolaknya bukan karena aku memandang uang itu sedikit. Aku menolaknya karena tidak mau mengambil upah dalam memutuskan hukum”, tegas al-Basri.
Tidak ada lagi di zaman sekarang manusia yang memiliki sikap hidup seperti Hasan al-Basri, yang zuhud terhadap kehidupan dunia. Manusia modern di saat sekarang ini, justru mengejar kehidupan dunia yang fana, dan sebentar berakhir manusia. Tapi, justru manusia mengagungkan dan memuja kehidupan dunia, yang tidak ada artinya apa-apa di akhirat nanti. Wallahu ‘alam.

Sabtu, 14 Mei 2011